Breaking News
Guest Lecture IV IATMI SMITSB INTERNAL SMART COMPETITION! OGIP 2015

Sejarah Minyak Bumi : Eksplorasi

Pembentukan minyak bumi diawali dengan terbentuknya suatu structural cekungan atau basin yang terjadi di masa lampau. Basin yang terbentuk dapat terbentuk dari berbagai cara, mulai dari fasa rifting oleh karena gaya endogen yang bekerja pada kerak bumi, hingga adanya geosinklinal-geosinklinal akibat adanya patahan-patahan.

Cekungan tersebut berperan sebagai “mangkuk” yang kemudian akan menampung akumulasi sedimen yang jatuh dan terendapkan.

Material sedimen yang terbentuk terdapat  bermacam-macam, dari material yang organik sampai anorganik. Material anorganik akan terendapkan dan akan memebentuk lapisan-lapisan batuan yang mengikuti hukum-hukum startigrafi. Nah, material organik yang terendapkan akan menjadi material organik cikal bakal terbentuknya minyak dan gas bumi.

Material organik “Organic Matte” yang tersedimentasikan kemudian terfraksikan  disebut sebagai Kerogen.
Tipe-tipe kerogen yang umum dibagi menjadi 4 yaitu :
  1. Kerogen Tipe I (Alganite)
  2. Kerogen Tipe II (Exinite)
  3. Kerogen Tipe III (Vitrinite)
  4. Kerogen Tipe IV (Inertinite)
Tipe kerogen mereprsentasikan tipe hidrokarbon yang spesifik , tergantung dari kematangan dan perbandingan C-H nya (Karbon dan Hidrogen) , hal ini di tunjukkan dalam kurva grafik Van-Krevelen.



Kerogen Tipe I cenderung menghasilkan minyak (Oil Prone) ,  Kerogen Tipe II cenderung menghasilkan gas (Gas Prone) , Kerogen Tipe III (Woody) cenderung menghasilkan batu bara, dan Kerogen tipe IV cenderung amorf atau tidak menghasilkan hidrokarbon sama sekali.

Jenis kerogen dideteksi dengan melakukan tes Vitrinite Reflection  , dan untuk mengetahui tingkat kematangan dari kerogen dilakukan Rock Eval Pyrolysis test.

Tipe kerogen yang I dan II adalah tipe kerogen yang menghasilkan hidrokarbon  (minyak dan gas). Pembentukan hidrokarbon (minyak dan gas bumi) sangat didominasi oleh variable temperature  dimana temperature optimum minyak dan gas bumi adalah termatangkan adalah  325 Celcius.

Pada saat kerogen  mencapai temperature optimumnya, maka  kerogen akan termatangkan (termaturasi) menjadi hidrokarbon yaitu minyak dan gas bumi.

Minyak atau gas bumi yang sudah mencapai titik matang nya akan berekspulsi dan kemudian akan bermigrasi menuju lapisan berporous yang kemudian akan menmpungnya, lapisan inilah yang disebut sebagai Reservoir minyak bumi .

Migrasi pada tahap ini adalah migrasi tahap I , yang melewati migration path menuju batuan Reservoir dar Source Rock . Nah  dengan adanya gaya apung atau buoyancy force , migrasi akan terus berlanjut pada tingkat reservoir , dimana hidrokarbon akan terus berlanjut bermigrasi hingga menemukan trap dan-atau Cap Rock sebagai perangkap hidrokarbon tersebut. Hla ini disebut migrasi tingkat II dengan tenaga pendorang adalah gaya apung. Jika hidrokarbon terus bermigrasi kemudian tidak menemukan perangkap , maka hidrokarbon akan sampai di permukaan bumi sebagai minyak rembesan atau disebut sebagai Oil Seep .

Hidrokarbon yang terperangkap pada reservoir akan menjadi bentuk sumber daya (Resource) yang disebut sebagai Original Oil In Place (OOIP) untuk minyak dan Original Gas In Place (OGIP) untuk gas yang kemudian akan dilakukan perhitungan keekonomisan dan faktor perolehan cadangan (Recovery Factor)  sehingga sumber daya tersebut   disebut sebagai cadangan (Reserve) untuk siap di eksploitasi dengan teknologi yang ada saat lapangan tersebut diperhitungkan.

Semua hal tersebut akan sangat diperhitungkan oleh pihak –pihak yang terlibat dalam kegiatan ekslporasi, daimana seorang Geologist akan melakukan analisa geologi regional lapangan , struktur geologi lapangan, analisa startigrafi batuan dan formasi lapangan ,melakukan analisa Petroleum system lapangan, dan seorang Geochemist akan melakukan analisa  kimia batuan dalam berabagai formasi lapangan, analisa kerogen formasi , analisa potensi source rock yang kemudian akan bersama Geophysicst yang akan melakukan kegiatan seismic serta berbagai metode geophysics untuk menganalisa struktur formasi batuan lapangan secara luas yang kemudian akan diigabungkan oleh data Geologist dan  Geochemist untuk membuat model static atau model geologi lapangan potensi hidrokarbon.  

Setelah model geologi lapangan oleh tim GNG (Geology & Geophysics) telah jadi, maka akan digunakan oleh tim Reservoir Engineer yang telah melakukan analisa petrofisik batuan , analisa PVT hidrokarbon  , untuk kemudian digunakan dalam pembuatan model dinamik cadangan yang akan mendeskripsikan tingkat perolehan atau Recovery Factor , dan total Reserve , tekanan Reservoir, radius pengurasan , jjenis penggerak reserevoir atau Driving Mechanism , hinga jangka hidup Reservoir sampai abandonment Pressure atau tekanan kritis reservoir tidak dapat berproduksi lagi , sehingga pada akhirnya dapat ditentukan oleh seorang Reservoir Engineer klasifikasi cadangan tersebut dan tingkat keekonomisan cadangan tersebut untuk kapan diproduksikan dengan cara terbaik dan tingkat keekonomisan yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By IATMI SMITSB